Siluet Royston Drenthe di Santiago Bernabeu, stadion kebanggaan Real Madrid.
Wonderkid Real Madrid Bangkrut, Kini Jadi Petugas Kesehatan

Tidak semua wonderkid Real Madrid berakhir jadi legenda. Ada yang kariernya singkat, penuh tekanan, bahkan berujung bangkrut miliaran sebelum akhirnya menemukan jalan hidup baru yang jauh dari gemerlap stadion.

Bayangkan saja: dari mencetak gol di Piala Super Spanyol, bermain bareng Cristiano Ronaldo, hingga akhirnya bekerja di bangsal demensia sebagai petugas kesehatan. Plot twist yang tak kalah dramatis dari film Netflix.

Ya, kisah itu milik Royston Drenthe, eks bintang muda Belanda yang dulu disebut-sebut sebagai bakat besar sepak bola Eropa.

Tidak Siap Jadi Bintang

Drenthe dulu digadang-gadang sebagai bintang masa depan Belanda. Lincah di sayap kiri, bisa jadi winger atau full-back, bahkan jadi idola para pemain Championship Manager.

Real Madrid pun tergoda. Debutnya manis, mencetak gol lawan Sevilla di Piala Super Spanyol.

Royston Drenthe bersama Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema saat bermain untuk Real Madrid.

“Bermain bersama Cristiano Ronaldo, rasanya seperti dewa,” kata Drenthe.

“Saya mulai sering minum alkohol, padahal besoknya harus latihan. Saya mendapat kontrak bertahap: di tahun pertama saja, saya menghasilkan 1,6 juta euro dan menerima bonus penandatanganan sebesar 500.000 euro.”

Dengan kebiasaan buruk itu dan munculnya Marcelo membuat perannya di Madrid perlahan tersisih.

Masalah Anxiety Karena Fans Bernabeu

Mantan pelatihnya di Real Madrid, Juande Ramos, bahkan blak-blakan menjelaskan kenapa Drenthe sempat menghilang dari skuad meski tidak cedera.

“Drenthe sedang menderita kecemasan. Dia masih sangat muda dan butuh dukungan dari semua orang di sekitarnya. Sebagai pelatihnya, saya akan melakukan segalanya untuk membantunya, karena dia punya banyak potensi.”

Yang paling membuatnya down justru tekanan fans Bernabeu. “Saya tidak suka merasa seperti sedang bermain di Camp Nou atau stadion rival padahal tampil di kandang sendiri. Ketika fans tidak senang, pemain langsung merasakannya dan itu membuat sulit tampil baik,” kata Drenthe kepada Marca.

Dari Everton ke Rapper, Lalu Bangkrut

Setelah petualangan singkat di Everton, Reading, dan Sheffield Wednesday, Drenthe sempat hiatus di usia 29 tahun dan mencoba karir di musik rap. Namun dua tahun kemudian, ia balik ke lapangan bareng Sparta Rotterdam, lalu sempat membela klub divisi tiga Belanda, Kozakken Boys.

oyston Drenthe merayakan gelar bersama Sparta Rotterdam dengan mengangkat trofi Keuken Kampioen Divisie.

Sayangnya, nasib finansialnya memburuk. Ia dinyatakan bangkrut dengan utang 3,2 juta pound sterling.

“Saya tidak tahu detailnya dan saya juga tidak tahu persis apa yang sedang terjadi, tapi kalau memang benar seperti itu, ya tidak terlalu penting. Saya selalu berada di bawah sorotan, tapi ini akan diselesaikan sebagaimana mestinya,” kata Drenthe setelah sidang pengadilan.

Kalau dipikir-pikir, santainya kayak orang baru telat bayar cicilan motor, bukan jutaan poundsterling.

BACA JUGA: Bintang Barcelona Pemenang Ballon d’Or Bikin Klub Bangkrut?

Hidup Kedua: Pundit dan Aktor Gangster

Meski akhirnya pensiun total pada 2023, Drenthe tidak benar-benar menghilang. Ia tetap aktif di dunia musik rap, menjadi pundit di acara sepak bola Spanyol El Chiringuito, dan bahkan menjajal akting di serial gangster Belanda, Mocro Maffia.

Royston Drenthe tampil sebagai rapper dan aktor di serial gangster Belanda Mocro Maffia.

Pada 2024, ia muncul di reality show populer The Most Dangerous Roads in the World, sekaligus menceritakan kisah pribadinya.

“Saya punya tiga anak dari istri pertama, usia 15, 14, dan empat tahun. Lalu saya jatuh cinta dengan wanita lain dan punya seorang anak dengan dia. Saya juga menikah dengannya. Kemudian pada 2016 saya menikah lagi dengan orang lain dan kami punya dua anak lagi bersama.”

Kini Jadi Pekerja Kesehatan

Di luar dunia hiburan, Drenthe membuat keputusan mengejutkan: menjadi pekerja kesehatan. Ia terinspirasi keluarganya yang memang banyak berkecimpung di dunia medis.

“Keluarga saya selalu berkecimpung di dunia kesehatan. Tante Helen adalah perawat. Ibu dan tante saya juga bekerja di bidang kesehatan. Beberapa tahun lalu saya berpikir: ‘Kenapa saya tidak ikut pelatihan dan kursus, lalu lihat bagaimana hasilnya?’” katanya.

Royston Drenthe tersenyum saat menjadi pundit sepak bola di siaran Champions League

Kini ia bekerja di bangsal demensia, merawat pasien lansia. “Ada seorang nenek yang membuat klien lain ketakutan. Dia agak agresif. Di situlah saya mendampingi. Karena saya melihat sisi lain dari dunia, itu membantu saya menjadi orang yang lebih baik di masyarakat ini.”

Ia pun mengakui transisi hidupnya tidak mudah. “Saya selalu terbiasa dengan gemerlap dunia sepak bola. Saya banyak khawatir di akhir karir. Bahkan ketika mulai sesuatu, saya masih bertanya-tanya apakah ini benar-benar yang saya inginkan? Saya rasa itu karena saya belum sepenuhnya bisa melepas sepak bola. Semua berjalan bertahap.”

@olahbolacom

Hotel di Jerman selama beberapa hari ke depan dukung Kevin Diks 😍 #bundesliga #borussiamönchengladbach #kevindiks

♬ original sound – OlahBola.com – OlahBola.com

Royston Drenthe mungkin gagal memenuhi label wonderkid Real Madrid. Namun keberaniannya mencoba banyak jalan hidup membuatnya unik. 

Dari stadion Bernabeu, studio musik rap, reality show, hingga menjadi tenaga kesehatan, kisah Drenthe adalah bukti bahwa hidup seorang pesepak bola bisa lebih berwarna daripada sekadar gelar dan trofi.

FAKTA TERBARU: 

Leave a comment

Artikel Terbaru

Temukan Artikel Lainnya

🚨 Peringatan Penting!

Website resmi OlahBola hanya di olahbola.com.

Kami tidak bertanggung jawab atas situs website atau akun media sosial di luar yang tercantum di website resmi kami.

Hati-hati terhadap pihak yang mengatasnamakan OlahBola.

Pastikan hanya mengakses informasi dan layanan resmi kami melalui olahbola.com untuk mendapatkan layanan konten sepak bola terpercaya.