Nama Pep Guardiola identik dengan kesuksesan. Sejak menukangi Manchester City, pelatih asal Spanyol itu sudah mengoleksi 18 trofi mayor, termasuk enam gelar Premier League, dua FA Cup, dan tentu saja Liga Champions 2023 yang sangat bersejarah.
Tak berhenti di situ, Guardiola juga membuat sejarah pada 2024 dengan membawa City menjuarai liga untuk keempat kalinya secara beruntun. Catatan ini menempatkan The Citizens sebagai tim tersukses keempat dalam sejarah Liga Inggris, hanya kalah dari Manchester United, Liverpool, dan Arsenal.
Dominasi itu kembali terasa di Derby Manchester hari Minggu lalu (14 September 2025), saat City menumbangkan Manchester United 3-0 di Etihad Stadium. Dua gol Erling Haaland dan satu dari Phil Foden jadi bukti betapa kuatnya armada Guardiola saat ini.

Meski menang telak, ternyata Guardiola punya sisi rendah hati yang bikin respect.
Guardiola Akui Ada Manajer Lebih Hebat
Meski banyak orang menobatkannya sebagai manajer terbaik dunia, Pep Guardiola justru menolak klaim itu. Dalam wawancara yang dikutip Express pada 2024, ia secara blak-blakan menyebut Sir Alex Ferguson sebagai yang terbaik sepanjang masa.
“Di negara ini dan di seluruh dunia, Sir Alex Ferguson adalah yang terbaik. Terbaik di masanya, untuk perubahan tim, untuk trofi-trofi yang dimenangkan.”
“Bisa berada dekat dengan salah satu manajer terpenting sepanjang masa saja sudah lebih dari cukup. Itu adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi saya, juga untuk semua staf, para asisten, dan semua pemain yang pernah saya latih. Ini bukan hanya sebuah kehormatan untuk saya pribadi.”
“Ketika orang-orang berkata ‘Pep adalah salah satu manajer yang terbaik’, itu karena para pemain yang saya miliki, para asisten manajer, dan para pelatih pendamping. Mereka semua yang menciptakan rasa bahwa kami ini bagus, dan itu sudah cukup. Saya tidak mengejar apa pun lebih dari itu,” kata manajer asal Spanyol tersebut.
Bayangin, Pep yang waktu itu baru saja treble sama City aja masih merasa belum bisa nyamain Ferguson. Rendah hati level dewa!

BACA JUGA: Bukan Yamal atau Dembele, Owen Ungkap Pemain Terbaik 2025
Sir Alex Ferguson: Raja Sepanjang Masa
Sulit untuk menyangkal klaim Guardiola. Sir Alex Ferguson memang punya catatan yang nyaris mustahil ditandingi: 38 trofi sepanjang hampir 30 tahun karier kepelatihannya. Dari 13 gelar Premier League, dua Liga Champions, sampai FA Cup dan piala domestik lainnya, semua pernah dicicipi.
Ferguson juga terkenal sebagai sosok yang melahirkan generasi emas Manchester United: Ryan Giggs, Paul Scholes, Cristiano Ronaldo, hingga Wayne Rooney. Jadi bukan hanya soal trofi, tapi juga warisan dalam membentuk karakter pemain.
Kalau Guardiola dianggap profesor taktik, Ferguson lebih mirip “kepala sekolah sepak bola” yang keras, disiplin, tapi hasilnya anak didiknya sukses semua.
Treble 1999 dan Warisan Abadi
Momen paling legendaris tentu musim 1998/99 ketika Ferguson membawa Manchester United meraih treble: Premier League, FA Cup, dan Liga Champions. Prestasi itu sempat dianggap mustahil diulang, sampai akhirnya Guardiola melakukannya bersama City di musim 2022/23.
Namun tetap saja, treble 1999 punya cerita yang berbeda. Mulai dari comeback dramatis melawan Bayern di final Liga Champions hingga juara dengan poin tipis di liga domestik, Ferguson menorehkan kisah yang membekas di hati fans United.

Nah, kalau mau jujur, duel “treble Ferguson vs treble Pep” ini bisa jadi obrolan panjang di warung kopi. Mau pro-Fergie atau pro-Pep, dua-duanya memang sama-sama legenda yang bikin sepak bola jadi lebih indah untuk ditonton.
FAKTA TERBARU: