Sudah banyak pemain yang dijuluki The Next Messi. Tapi berbeda dengan wonderkid Barcelona yang pernah dianggap justru “lebih baik dari Lionel Messi”, tapi ternyata memiliki jalur karier yang tidak sesuai diharapkan.
Bersinar di La Masia, Dipuji Ronaldinho
Cristian Ceballos bergabung dengan akademi La Masia pada 2004 di usia 11 tahun. Namanya mulai dikenal publik saat video dirinya bersama Ronaldinho viral di YouTube. Dalam video itu, Ceballos menunjukkan kemampuan juggling dan trik freestyle yang membuat legenda Brasil itu terkesan, salah satunya karena melakukan juggling bola di kepala sambil melepas bajunya.
Banyak orang bahkan mengira bocah dalam video tersebut adalah Lionel Messi muda, karena gaya main, rambut, dan kaki dominannya mirip. Tak hanya skill freestyle, Ceballos juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di turnamen remaja dengan mencetak 8 gol untuk tim U-12 Barcelona.

Dijuluki Lebih Hebat dari Messi, Tapi…
Saat remaja, Ceballos bermain bersama nama-nama seperti Sergi Roberto dan Gerard Deulofeu. Ceballos dianggap sebagai talenta paling menjanjikan di generasinya, bahkan disebut lebih hebat dari Messi! Namun cedera yang terus datang membuat kariernya terhambat, hingga akhirnya dilepas oleh Barcelona.
Pindah ke Tottenham, Awal dari Perjalanan Panjang

Pada 2011, Ceballos direkrut Tottenham Hotspur. Harry Redknapp sempat memberinya kesempatan, dan Ceballos tampil apik di tim cadangan dengan 10 gol dari 13 pertandingan.
“Ketika saya berusia delapan belas tahun, saya menandatangani kontrak berdurasi empat tahun di Tottenham. Harry Redknapp melihat bakat saya,” kata Ceballos kepada Het Belang van Limburg.
“Dalam latihan saya bermain dengan bintang seperti (Gareth) Bale. Namun ketika (Andre) Villas-Boas memimpin, saya lebih banyak gemetar.”
Namun saat Andre Villas-Boas datang, Ceballos mulai tersisih dan dipinjamkan ke Arouca di Portugal.
Karier Menurun, Gagal di Liga-Liga Top
Sekembalinya ke Inggris, Ceballos hanya menjadi pemain pengganti di tim utama Spurs dan dilepas pada akhir musim 2014/15 dengan pindah ke Charlton Athletic. Namun cedera kembali menghantuinya dan ia pun gagal menuntaskan kontrak di sana. Kariernya berlanjut ke Sint-Truiden (Belgia), Al Wakrah dan Qatar SC (Qatar), dan terakhir Sabah FC di Azerbaijan.

Pensiun di Usia 31 Tahun, Tanpa Bukti Besar
Pada Juli 2024, di usia yang seharusnya masih produktif bagi pesepakbola, Cristian Ceballos resmi pensiun. Ia mengaku bahwa dalam hidup, bakat saja tidak cukup karena diperlukan keberuntungan dan konsistensi. Mimpinya untuk menjadi “lebih baik dari Messi” pun tinggal kenangan.
“Kenapa saya tidak pernah menembus tim utama di Barcelona atau Tottenham? Mungkin dulunya saya tidak selalu menjadi pilihan yang tepat, karena di dalam hidup membutuhkan keberuntungan.”
Pembelajaran dari Kisah Ceballos

Kisah Cristian Ceballos jadi pengingat bahwa predikat “The Next Messi” bukan jaminan kesuksesan. Walau memiliki bakat luar biasa, tanpa kondisi fisik yang stabil, keberuntungan, dan dukungan yang tepat, seorang wonderkid bisa gagal mencapai puncak.
Messi tetap jadi tolok ukur tertinggi dalam sepak bola dunia. Dan sejauh ini, belum ada yang benar-benar bisa menggantikan atau melampaui pemilik 8 Ballon d’Or tersebut.