Luis Diaz akhirnya menjalani debutnya bersama Bayern Munchen, Sabtu lalu, usai kepindahan senilai £65,5 juta dari Liverpool. Ia bermain di babak kedua saat Die Roten menang 2-1 atas Lyon, dan langsung mencuri perhatian fans serta media Jerman.
Tapi bukan hanya performa di lapangan yang jadi sorotan. Di ruang ganti, sebuah bromance tak terduga mulai muncul. Luis Diaz ternyata langsung menemukan ‘sahabat baru’ di skuad Bayern: Joshua Kimmich. Loh, kok bisa?
Awal Kedekatan Kimmich & Diaz
Siapa sangka, Joshua Kimmich yang notabene orang Jerman tulen ternyata fasih berbahasa Spanyol! Hal ini membuat Diaz merasa nyaman dan lebih mudah beradaptasi, mengingat ia sempat kesulitan berkomunikasi saat masih di Liverpool karena keterbatasan bahasa Inggris.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, keduanya tampak ngobrol hangat di ruang ganti usai pertandingan. Momen itu jadi bukti bahwa komunikasi memang kunci apalagi di level sepak bola tertinggi.
🫶🏼🫶🏼 https://t.co/xa2MY6l7qX pic.twitter.com/F3lcuc5fFX
— 🤠 (@cmebayern) August 4, 2025
Kemampuan Kimmich berbahasa Spanyol dipelajari secara mandiri dan diyakini sebagai bentuk dirinya untuk merangkul pemain-pemain yang fasih berbahasa Spanyol seperti James Rodriguez, Thiago, Javi Martinez, dan tentu saja pemain Jerman yang serba bisa ini dulunya dilatih oleh Pep Guardiola.

BACA JUGA: Luis Diaz: Dulu Anak Kurang Gizi, Kini Sayap Andalan Bayern
“Para pemain tidak menyadari bahwa saya selalu mendengarkan di ruang ganti dan sudah mengerti banyak hal,” kata Kimmich ke Bild.
Kimmich menambahkan: “Hanya berlatih setiap hari dan pulang ke rumah saja tidak cukup bagi saya, jadi ibu saya menyuruh untuk belajar bahasa lain, diantaranya saya belajar bahasa Prancis di sekolah dan sudah bisa berbahasa Inggris. Karena kami punya banyak orang Spanyol di tim, sepertinya ide yang bagus untuk mempelajari bahasanya.”
Opini OlahBola: Bahasa Ciptakan Chemistry
Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam sepak bola, adaptasi pemain tak cuma soal taktik atau statistik. Bahasa dan persahabatan bisa jadi penentu suksesnya pemain di klub baru.
Luis Diaz bukan pemain biasa. Tapi tanpa koneksi personal di ruang ganti, dia bisa kesulitan menunjukkan kemampuan terbaik. Beruntung, ada Kimmich yang tak cuma kapten tak resmi di lapangan, tapi juga jadi jembatan bahasa dan budaya untuk setiap pemain baru di Bayern Munchen.

Bayangin aja: dari ruang ganti Anfield yang dominan Inggris, ke ruang ganti Allianz Arena yang didominasi bahasa Jerman dan Inggris juga, Diaz bisa aja merasa seperti anak baru di sekolah. Tapi ternyata, Kimmich jadi “ketua OSIS” yang ramah dan langsung ngajak ngobrol pakai bahasa yang sama. Siapa yang nggak betah?
Dari sebuah video sederhana di ruang ganti, kita belajar bahwa sepak bola bukan hanya tentang gol dan assist. Kadang, semua bermula dari satu obrolan hangat dalam bahasa yang dipahami bersama. Dan di sinilah, mungkin, awal kisah sukses Luis Diaz bersama Bayern Munchen dimulai.
FAKTA TERBARU:
- Kisah Clattenburg Ditawari ‘Hadiah Gila’ Saat Jadi Wasit
- 5 Pesepakbola yang Main di Semua Liga Top Eropa, Termasuk Kluivert
- Bukan Transfer Mahal Biasa: Misi Tersembunyi Mbeumo di MU