Timnas Indonesia baru saja menghadapi Lebanon dalam laga uji coba yang sarat tensi. Meski skor akhir 0-0, Garuda tampil dominan dalam penguasaan bola dan menciptakan peluang. Selama pertandingan, tidak jarang ada beberapa kali terjadi ‘kontak fisik’ di luar batas.
Jay Idzes yang dipercaya mengenakan ban kapten, menunjukkan bukan hanya ketegasan, tapi juga mentalitas elit yang dia bawa ke dalam tim. Hal itu Idzes tunjukkan dalam caranya berkomunikasi di lapangan dengan pemain Lebanon.
“Saya mencoba bernegosiasi di lapangan agar permainan bisa clean, karena kami butuh semua pemain fit untuk laga berikutnya. Tapi tentu saja, kadang emosi tinggi, ada beberapa konflik, untungnya tidak ada yang cedera.”
Di sinilah sisi leadership Idzes terlihat jelas. Dia tidak hanya memimpin dengan performa, tapi juga menjaga keselamatan rekan-rekan satu tim. Tensi panas wajar terjadi, tapi keberuntungan berpihak karena tidak ada pemain yang mengalami cedera.
@olahbolacom Ole Romeny nomor 1 di hati fans Timnas Indonesia 🇮🇩 Kalau pemain favorit kamu di Timnas siapa sob? #timnasindonesia #oleromeny #rafaelstruick
♬ original sound – OlahBola.com – OlahBola.com
Tidak Ada Laga Persahabatan
Setelah pertandingan, Idzes menegaskan bahwa setiap pertandingan penting, termasuk uji coba. “Tidak ada laga persahabatan. Kami ingin menang di setiap pertandingan.”
Kalimat ini bukan sekadar retorika. Mentalitas Idzes yang selalu ingin menang bisa jadi cerminan transformasi mindset pemain klub Sassuolo ini. Bayangkan, bahkan dalam sebuah friendly match pun, fokusnya tetap sama: kemenangan.
Bukan hanya di pertandingan, Idzes juga menyoroti bagaimana atmosfer di sesi latihan begitu serius.
“Semua orang tahu apa yang kami perjuangkan, bahkan dalam game kecil saat latihan seperti 3 lawan 3 atau 4 lawan 4, kami bermain dengan intensitas tinggi.”
BACA JUGA: Erick Thohir Dapat Pesan Tegas dari Vanenburg soal Timnas U-23
Persiapan Lawan Saudi & Irak
Fokus Timnas kini mengarah ke dua laga berat melawan Arab Saudi dan Irak di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Oktober nanti.
“Dua laga berikutnya akan sulit, tapi kami benar-benar siap. Melawan Lebanon adalah latihan yang sangat bagus bagi kami untuk bulan depan. Lihatlah mata para pemain, kami akan melakukan segalanya untuk menang,” ucap pemain berusia 25 tahun itu.
Dengan mentalitas seperti ini, wajar jika banyak pihak menaruh harapan besar pada Idzes dan Timnas Indonesia. Tidak ada kata “laga persahabatan” di kamus mereka. Setiap menit di lapangan adalah kesempatan untuk menang dan membuktikan diri.
FAKTA TERBARU: Indonesia Kuasai Bola Tapi Seret Gol: Ini Alasan Kluivert