Cristiano Ronaldo muda terbaring kesakitan saat bermain untuk Sporting
Rahasia di Sporting: Hukuman Brutal yang Ubah Hidup Ronaldo

Cristiano Ronaldo sering disebut sebagai simbol kerja keras dan dedikasi dalam dunia sepak bola. Namun, siapa sangka salah satu rahasia dari mental baja sang mega bintang justru berawal dari sebuah hukuman brutal di masa kecilnya.

Sekarang, Ronaldo dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah sepak bola, pemain dengan segudang trofi, dan ikon global. Tapi perjalanan itu dimulai jauh dari gemerlap stadion besar, yakni dari sebuah pulau kecil bernama Madeira.

Dari Madeira ke Lisbon

Sejak usia belia, Ronaldo harus meninggalkan keluarganya dan menempuh 1.000 kilometer menuju akademi Sporting Lisbon. Di sana, ia ditempa jadi salah satu talenta paling menjanjikan. Namun, perjalanannya tidak selalu mulus.

Leonel Pontes, pelatih sekaligus sosok pengawas anak-anak akademi Sporting kala itu, mengungkap satu kisah yang menurutnya cukup berat. Dalam wawancara dengan media Portugal, Sabado, ia bercerita:

Leonel Pontes memberi instruksi pemain Sporting di pinggir lapangan

“Ada satu kisah yang cukup keras. Ronaldo saat itu berbuat nakal kepada salah satu staf Sporting. Kami putuskan untuk menghukumnya. Padahal minggu itu ada pertandingan melawan Maritimo di Madeira, kota kelahirannya. Ibunya sudah menyiapkan sambutan, bahkan ada keluarga dan teman yang menunggu. Tapi kami melarangnya ikut bertanding di Madeira.”

Bayangkan, anak muda berusia belasan tahun, sudah lama tidak pulang, eh malah dilarang balik ke kampung halaman. Bisa dibilang hukuman ini lebih sakit daripada lari keliling lapangan 50 kali bagi Cristiano Ronaldo.

@olahbolacom

Setuju gak nih sob sama pilihannya abang Gallager? 😬 @laliga @Atletico de Madrid

♬ suara asli – OlahBola.com – OlahBola.com

Hukuman yang Membentuk Mental Baja

Pontes mengaku hukuman itu juga berat baginya pribadi, karena ia juga orang Madeira. 

“Momen itu sangat sulit bagi saya, pertama karena saya juga akan pulang ke kampung halaman; kedua karena dia juga seharusnya pulang ke kampung halamannya. Cristiano sudah lama tinggal di Lisbon, jadi di sana sudah ada teman dan keluarga yang menunggunya,” ucap Pontes.

Tapi ia melihat sesuatu yang berbeda dari cara Cristiano Ronaldo merespons hukuman.

Cristiano Ronaldo berpose dengan lima trofi Ballon d’Or

“Dia tentu marah dan kesal selama beberapa minggu. Tapi setiap hari dia tetap berlatih keras, tetap fokus, dan akhirnya kembali bermain dengan performa luar biasa. Hukuman yang tidak menyakitkan itu sama saja tidak berguna. Tapi justru karena sakit, hukuman itu membekas dan jadi titik balik penting baginya,” tambah Pontes.

Inilah momen yang diam-diam membentuk mental baja Ronaldo. Dari situ terlihat jelas, CR7 bukan hanya pemain berbakat, tapi juga pekerja keras yang tahu cara mengubah rasa sakit jadi bahan bakar.

Kalau dipikir-pikir, mirip seperti anak kos yang nggak bisa mudik Lebaran, sedih banget di awal, tapi ujung-ujungnya jadi lebih mandiri dan tangguh.

BACA JUGA: Menurut Cristiano Ronaldo, Ini Pemenang Ballon d’Or 2025

Jalan Menuju Jadi Legenda

Tak lama setelah itu, Cristiano Ronaldo menjalani debut bersama Sporting pada usia 17 tahun. Dalam satu musim, ia tampil 31 kali dan mencetak lima gol serta enam assist. Performanya membuat klub-klub besar Eropa berebut tanda tangannya, hingga akhirnya Manchester United yang beruntung mendapatkannya.

Cristiano Ronaldo muda berjabat tangan dengan Sir Alex Ferguson

Sisanya, semua orang tahu ceritanya. Ronaldo memenangkan lima gelar Liga Champions, lima Ballon d’Or, dan mengangkat trofi beberapa kali di Timnas Portugal. Bahkan di usia 40-an, ia masih menjadi mesin gol di Al Nassr dan bersiap tampil di Piala Dunia 2026.

Leonel Pontes berjabat tangan di Shanghai Shenhua

Pontes yang kini menjadi Direktur Tenik di klub Shanghai Shenhua menambahkan:

“Di China, banyak orang bahkan tidak tahu Portugal itu di mana. Tapi mereka tahu ada seorang Cristiano Ronaldo yang berasal dari sana. Warisan ini luar biasa dan akan bertahan selamanya.”

Opini OlahBola: Tiru Mental Elit CR7

Dari hukuman yang menyakitkan, Ronaldo justru belajar bagaimana menghadapi kesulitan. Kisah ini membuktikan bahwa setiap cobaan bisa jadi titik balik menuju kesuksesan besar, asal dijalani dengan tekad dan kerja keras.

Jadi, kalau kamu sedang merasa dihukum oleh keadaan, ingatlah Cristiano Ronaldo. Siapa tahu, justru itulah jalan menuju versi terbaik dari dirimu sendiri.

FAKTA TERBARU:

Leave a comment

Artikel Terbaru

Temukan Artikel Lainnya

🚨 Peringatan Penting!

Website resmi OlahBola hanya di olahbola.com.

Kami tidak bertanggung jawab atas situs website atau akun media sosial di luar yang tercantum di website resmi kami.

Hati-hati terhadap pihak yang mengatasnamakan OlahBola.

Pastikan hanya mengakses informasi dan layanan resmi kami melalui olahbola.com untuk mendapatkan layanan konten sepak bola terpercaya.