Evan Dimas & Bustomi Turun Gunung, Latih Anak Surabaya

Menjadi pesepakbola profesional adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh pengorbanan. Butuh lebih dari sekadar tekad dan konsistensi untuk menggapainya.

Evan Dimas dan Ahmad Bustomi adalah dua dari jutaan anak-anak Indonesia yang ‘beruntung’ meniti impiannya. Mereka meraih trofi liga dan menembus Timnas Indonesia dalam karier sepakbolanya.

Segudang pengalaman ini dibawa dua mantan gelandang jempolan itu dalam coaching clinic Simpati Class of Stars. Kegiatan yang diinisiasi Offside Corp itu berlangsung di Lapangan Polda Jatim (11/10).

Selain keduanya, Rendi Irwan yang pernah bermain di Persebaya turut hadir sebagai coaching staff. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada anak-anak muda berusia 8-12 tahun.

Melalui sesi latihan dan interaksi langsung, para peserta tidak hanya diajak untuk meningkatkan kemampuan teknis. Dari para eks pemain profesional ini juga diajarkan semangat sportivitas, disiplin, kerja sama tim dan nilai-nilai penting dalam dunia sepak bola.

Selain pelatihan, acara ini juga menghadirkan sesi tanda tangan dan foto bersama, memberikan pengalaman spesial bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan idola mereka.

Para pelatih juga sempat bermain melawan peserta untuk meningkatkan rasa percaya diri dan rasa bersaing yang lebih tinggi. Terbukti, para peserta memenangkan game melawan para pelatih.

“Program Simpati Class of Stars di Surabaya ini kami hadirkan untuk memberikan inspirasi dan pengalaman berbeda bagi anak-anak muda yang mencintai sepak bola. Kehadiran pemain sekelas Evan Dimas dan Ahmad Bustomi diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus berlatih dan berprestasi,” buka CEO Offside Corp, Gilbert Garlycia.

“Kami juga berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan ini di berbagai kota lainnya sebagai wadah bagi generasi muda untuk bisa lebih dekat dengan para bintang sepak bola,” sambungnya.

Surabaya bukan kota pertama yang dikunjungi oleh Offside Corp. Acara serupa telah sukses digelar di Bandung, Jakarta dan Yogyakarta.

Instruktur yang memimpin juga tidak main-main. Mulai legenda macam Zaenal Arief dan Egi Melgiansyah, pelatih Timnas Indonesia U-23 Indra Sjafri hingga gelandang Timnas Indonesia, Joey Pelupessy.

Rangkaian Simpati Class of Stars merupakan bagian dari komitmen Offside Corp dalam mendukung pengembangan talenta muda di bidang sepak bola. Tidak hanya menghadirkan bintang nasional, tetapi juga bintang internasional.

Sebagai bentuk konsistensi dalam menghadirkan inspirasi bagi generasi muda, Offside Corp juga akan mendatangkan legenda sepak bola internasional, Patrice Evra, yang pernah membela Manchester United dan Juventus.

Kehadiran Evra dijadwalkan pada November mendatang di Jakarta dalam rangkaian Simpati Class of Stars. Program ini akan diikuti oleh 50 peserta terpilih, termasuk lima anak terbaik dari setiap kota penyelenggaraan sebelumnya yang telah mendapatkan Golden Ticket.

“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari acara ini. Banyak anak-anak yang punya potensi luar biasa. Kehadiran Patrice Evra bulan November nanti juga sangat bagus untuk memotivasi mereka agar lebih giat berlatih dan bisa mendapatkan ilmu langsung dari legenda internasional,” ujar Bustomi.

Sementara itu, Evan Dimas membagikan keseruannya selama sesi pelatihan. Menurutnya acara ini perlu lebih banyak dihadirkan di setiap daerah.

“Game antara anak-anak dan para pelatih tadi seru banget. Anak-anak terlihat sangat menikmati dan itu membantu mereka jadi lebih percaya diri dan berani saat bermain. Rangkaian acara ini yang diadakan di berbagai kota juga memberi kesempatan untuk anak-anak yang berada di daerah.” kata Evan.

Offside Corp sendiri terus memperluas jaringan kolaborasi di tingkat internasional dan memiliki representatif kuat di Eropa melalui kerja sama dengan Johan Martial, saudara kandung dari bintang Manchester United Anthony Martial.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan dengan dunia sepak bola global, CEO Offside Corp, Gilbert Garlycia, juga turut menghadiri Ballon d’Or Ceremony 2025 di Paris, Prancis beberapa waktu lalu.

Kehadiran Gilbert menjadi langkah strategis dalam memperluas koneksi dengan pemain, pelatih, hingga manajemen klub-klub top Eropa, sekaligus membuka peluang kerja sama yang dapat memberikan dampak positif bagi industri sepak bola Tanah Air.

Leave a comment

Artikel Terbaru

Temukan Artikel Lainnya

🚨 Peringatan Penting!

Website resmi OlahBola hanya di olahbola.com.

Kami tidak bertanggung jawab atas situs website atau akun media sosial di luar yang tercantum di website resmi kami.

Hati-hati terhadap pihak yang mengatasnamakan OlahBola.

Pastikan hanya mengakses informasi dan layanan resmi kami melalui olahbola.com untuk mendapatkan layanan konten sepak bola terpercaya.