Meski kini sudah menjadi pelatih timnas Brasil, Carlo Ancelotti masih tak bisa lepas dari aroma khas Liga Champions. Kompetisi yang telah memberinya lima trofi itu seakan menjadi rumah kedua bagi sang pelatih legendaris asal Italia.
Musim 2025/26 sejauh ini berjalan sengit hingga awal November. Real Madrid, PSG, Bayern Munchen, Inter Milan dan Arsenal sama-sama tancap gas dengan tiga kemenangan beruntun.
Namun, di tengah semua gebrakan tersebut, muncul satu pertanyaan klasik: siapa yang benar-benar bisa menghentikan Real Madrid, si pemilik trofi terbanyak UCL?
Don Carlo Pantau dari Jauh
Meskipun kini tak lagi berada di pinggir lapangan Bernabeu, Ancelotti mengaku masih sering menonton pertandingan Liga Champions dari Brasil.
Ia pun memberikan pandangan jujurnya soal bagaimana kompetisi berjalan musim ini. Menurutnya, format baru Liga Champions belum sepenuhnya berhasil menciptakan antusiasme seperti yang diharapkan.
“Beberapa pertandingan awal penuh dengan gol, tapi hasilnya terlalu sensasional sampai kita kehilangan minat. Fase pertama ini diperluas supaya lebih menarik, tapi ternyata tidak juga. Ya, kita harus menerimanya,” ujar pelatih berusia 66 tahun itu.
@olahbolacom Prediksi top skor BRI Super League menurut bobotoh. Setuju sob? Coba tulis prediksi kamu di kolom komen! #brisuperleague #persib #bobotoh
♬ original sound – OlahBola.com – OlahBola.com
Empat Klub yang Punya Kans Besar
Setelah berbicara soal format, barulah Ancelotti menyinggung siapa saja favoritnya. “Dilihat dari sisi lain dunia, Liga Champions tetap punya favorit yang sama: Real Madrid, PSG, Manchester City, dan Bayern Munchen,” ungkapnya dilansir dari Tutto Sport.

Menariknya, dari empat tim itu hanya ada satu wakil Premier League, Manchester City, tim asuhan Pep Guardiola yang sempat meraih treble pada 2023. Sementara itu, nama seperti Liverpool dan Arsenal tak masuk dalam daftar juara versi sang maestro.
BACA JUGA: Dulu Angkat Trofi Liga Champions, Kini Jadi Kurir Paket
Ancelotti dan Nostalgia Liga Champions
Melihat Ancelotti bicara soal Liga Champions selalu terasa seperti mendengar seorang ayah bercerita tentang masa mudanya. Ada kebijaksanaan, ada tawa kecil, tapi juga ada kerinduan mendalam pada panggung yang pernah ia kuasai.
Dan meski kini ia berada “di sisi lain dunia” bersama Brasil, sebagian hatinya jelas masih tertinggal di malam-malam penuh sihir Eropa, di mana Real Madrid selalu punya cara untuk menang, bahkan saat tak diunggulkan sekalipun.
Jadi, menurut Don Carlo, hanya tiga tim yang bisa menjegal Madrid. Tapi seperti biasa, dengan sejarah dan aura yang mereka punya, Madrid bakal tetap jadi momok utama. Karena, yah… Liga Champions tanpa Real Madrid itu ibarat espresso tanpa kafein, tetap enak tapi tidak nendang.
FAKTA TERBARU:




