Persebaya Surabaya belum menemukan performa terbaiknya di Super League 2025/26. Dengan nama besar, tim berjuluk Green Force itu kesulitan bersaing di papan atas.
Hingga pekan ke-8, Persebaya bertengger di urutan ke-10 klasemen sementara. Bahkan tim asuhan Eduardo Perez itu belum disapa kemenangan dalam tiga laga terakhir.
Yang paling menyakitkan, mereka dibuat tak berdaya saat menjamu Persija Jakarta di Gelora Bung Tomo, 18 Oktober lalu. Duel di depan Bonek (suporter Persebaya), mereka justru kalah 1-3.
Sementara di laga terakhir, Persebaya hanya memetik hasil imbang tanpa gol saat bertandang ke markas PSBS Biak. Meski imbang, performa Persebaya pun mendapat banyak kritik dari Bonek.
Di laga selanjutnya, Persebaya akan meladeni Persis Solo pada 2 November mendatang. Tentu mereka berharap bisa mengakhiri puasa kemenangan.

“Kami sudah menganalisis kekalahan dan hasil imbang itu. Sekarang, fokus saya adalah menularkan energi positif. Mental pemain adalah kunci utama,” ucap sang pelatih, Eduardo.
“Mereka sudah berkorban banyak, dan saya yakin ini adalah momen titik balik untuk Persebaya bangkit,” sambung pelatih asal Spanyol tersebut.
Persis sendiri dalam situasi yang kurang bagus. Satu-satunya kemenangan didapat pada laga pembuka Super League saat mereka bertandang ke markas Madura United pada 9 Agustus lalu.
Persebaya tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Mereka berharap bisa memanfaatkan situasi sulit yang menimpa Persis. Tentu mereka ingin mengamankan poin sempurna di duel nanti.
Namun Green Force tetap harus waspada. Apalagi di laga versus Persis nanti, mereka tak bisa tampil full skuad. Sebab di laga sebelumnya Leo Lelis dan Mikel Tata diganjar kartu merah.




